Tuesday 22 February 2011

AKIDAH DAN MANHAJ IMAM ASY-SYAF’IE


Kaedah pertama:
lltizam (komitmen) terhadap Al-Qur'an dan Sunnah
dan mendahulukan keduanya dari akal

Mengambil lahiriyah Al-Qur'an dan sunnah dan menjadikan keduanya sebagai landasan dan sumber dalam menetapkan aqidah islamiyah. Apa yang ditetapkan oleh keduanya maka wajib diterima dan apa yang dinafikan oleh keduanya wajib untuk ditolak, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
Tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa menderhakai Allah dan Rasul- Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata",
(QS. 33:36)

Imam Asy-Syafie berkata,
"Aku beriman kepada Allah Subhanahu wa Taala dan apa yang datang dari Allah Subhanahu wa Taala sesuai yang diinginkan oleh Allah Subhanahu wa Taala. Dan aku beriman kepada Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam dan apa yang datang dari Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam sesuai dengan apa yang dimaksudkan Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam".[1]


[1] Majmu' Fatawa,Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, IV/2, VI/354




Kedudukan As-Sunnah menurut Imam Syafie dan
bantahan beliau terhadap orang yang mengingkari
sunnah sebagai hujah


Imam Asy-Syafie berkata,
"Semua yang datang dari sunnah merupakan penjelasan dari al-Qur'an. Maka setiap orang yang menerima Al-Qur'an, maka wajib menerima sunnah Rasulullah, kerana Allah Subhanahu wa Taala mewajibkan hamba-Nya untuk mentaati Rasul-Nya dan mematuhi hukum-hukumnya. Orang yang menerima apa yang datang dari Rasulullah Sallallahu 'alaihi wassalam bererti ia telah menerima apa yang datang dari Allah Subhanahu wa Taala, kerana Dia telah mewajibkan kita untuk mentaatinya".[1]


Beliau berdalil dengan sejumlah ayat di antaranya firman Allah
Subhanahu wa Taala,

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(-Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Alquran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya",
(QS. 4:59).


[1] Ar-Risalah, hal.32-33

No comments:

Post a Comment